Kamis, 06 Februari 2025
Senin, 03 Februari 2025
Kamis, 30 Januari 2025
Review lagu "Break My Stride"
"Break My Stride" adalah lagu ikonik yang dirilis oleh Matthew Wilder pada tahun 1983. Dengan melodi yang catchy dan lirik yang penuh semangat, lagu ini telah menjadi salah satu lagu yang tak lekang oleh waktu. Sejak pertama kali didengar, kita langsung disuguhkan dengan irama yang energik dan nuansa positif yang membuat kita ingin bergerak. Lagu ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan yang kuat tentang ketahanan dan semangat untuk terus maju meskipun menghadapi rintangan.
Salah satu daya tarik utama dari "Break My Stride" adalah liriknya yang inspiratif. Dalam lagu ini, Wilder menyampaikan pesan bahwa tidak ada yang bisa menghentikannya untuk mencapai impian dan tujuan hidupnya. Frasa "Nobody's gonna break my stride" menjadi mantra yang menguatkan, mengingatkan kita bahwa meskipun ada tantangan di depan, kita harus tetap berfokus dan tidak membiarkan hal-hal negatif menghalangi langkah kita. Pesan ini sangat relevan, terutama di zaman sekarang ketika banyak orang merasa tertekan oleh berbagai masalah.
Musik dalam "Break My Stride" juga patut diacungi jempol. Kombinasi antara melodi yang ceria dan aransemen yang dinamis menciptakan suasana yang membuat pendengar merasa bersemangat. Beat yang upbeat dan penggunaan alat musik yang beragam memberikan nuansa yang segar dan membuat lagu ini mudah diingat. Tidak heran jika lagu ini sering diputar di berbagai acara, dari pesta hingga acara olahraga, karena energinya yang menular.
Selain itu, vokal Matthew Wilder yang khas menambah daya tarik lagu ini. Suaranya yang penuh emosi dan ekspresif mampu menyampaikan pesan dengan sangat baik. Ia berhasil menggabungkan elemen pop dan rock dengan gaya yang unik, menjadikan "Break My Stride" sebagai salah satu lagu yang mudah dikenali. Meskipun sudah lebih dari tiga dekade sejak dirilis, lagu ini tetap relevan dan sering dinyanyikan kembali oleh generasi baru, membuktikan bahwa kekuatan musiknya melampaui waktu.
Secara keseluruhan, "Break My Stride" adalah lagu yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan motivasi dan semangat. Dengan lirik yang inspiratif, melodi yang catchy, dan vokal yang kuat, lagu ini berhasil menciptakan momen yang tak terlupakan bagi pendengarnya. Bagi siapa pun yang sedang mencari dorongan untuk terus melangkah maju, lagu ini adalah pilihan yang tepat. "Break My Stride" bukan hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah pengingat bahwa kita semua memiliki kekuatan untuk menghadapi tantangan dan tidak membiarkan apapun menghentikan langkah kita.
Smansa : Jejak sejarah dan kenangan tak terlupakan
SMA Negeri 1 Semarang, atau yang lebih dikenal sebagai Smansa, bukan hanya sekadar sekolah bagi saya, melainkan tempat yang penuh sejarah, prestasi, dan kenangan indah. Smansa tidak hanya menjadi bagian dari perjalanan pendidikan saya, tetapi juga bagian dari perjalanan panjang Kota Semarang itu sendiri.
Bangunan Smansa berdiri megah sebagai salah satu peninggalan bersejarah di Kota Semarang. Dibangun antara tahun 1936 hingga 1938 dan diresmikan pada tahun 1939, sekolah ini awalnya merupakan pengembangan dari HBS V (Hoogere Burger School) yang berlokasi di Jalan Pemuda. Namun, sejarah panjangnya tidak berhenti di situ. Pada tahun 1942, saat Jepang menguasai Indonesia, gedung ini diambil alih dan difungsikan sebagai pusat pendidikan militer. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, Belanda kembali menguasai bangunan ini dan mengubahnya menjadi rumah sakit. Baru pada tahun 1946, fungsi gedung ini dikembalikan sebagai sekolah, dan hingga kini, Smansa terus menjadi salah satu institusi pendidikan terbaik di Indonesia.
Keunikan Smansa juga terlihat dari arsitekturnya yang bergaya de Stijl. Bangunan ini terdiri dari bangunan utama yang berfungsi sebagai kantor serta bangunan sayap sebagai ruang kelas. Dengan struktur dari bata dan atap limasan bertingkat, Smansa memiliki kesan klasik yang tetap kokoh hingga sekarang. Luas kompleks ini mencapai 40.250 meter persegi, dengan area bangunan 12.075 meter persegi dan ruang terbuka hijau 28.175 meter persegi. Salah satu hal yang paling mencolok adalah halaman depan berbentuk trapesium yang luas, hanya ditumbuhi rumput, memberikan kesan agung dan bersejarah.
Saya masih ingat bagaimana saya pertama kali masuk ke lingkungan sekolah ini. Bangunannya yang luas membuat perjalanan dari satu kelas ke kelas lain terasa cukup jauh, tetapi di situlah letak keseruannya. Setiap sudut sekolah ini memiliki cerita, mulai dari lorong-lorong tua dengan dinding bata tebal hingga ruang kelas dengan papan tulis unik yang bisa dinaikkan ke atas. Papan tulis ini, yang merupakan bagian dari bangunan peninggalan Belanda, pertama kali membuat saya terkejut. Saya tak menyangka ada papan tulis yang bisa digeser ke atas, seolah memberikan ruang lebih bagi guru untuk menuliskan materi pelajaran.
Selain bangunan yang bersejarah, kantin Smansa juga menjadi salah satu tempat favorit saya dan teman-teman. Jumlahnya banyak, dengan variasi makanan yang beragam. Salah satu yang paling terkenal adalah geprek "Integral," yang hampir selalu ramai oleh antrean siswa. Selain itu, ada juga pecel dengan bumbu kacang yang khas, risoles dengan isian yang lezat, serta onigiri yang menjadi favorit bagi mereka yang mencari makanan ringan ala Jepang. Waktu istirahat selalu menjadi momen yang menyenangkan, di mana kami berkumpul, berbagi cerita, dan menikmati berbagai hidangan yang tersedia.
Namun, Smansa bukan hanya tentang sejarah dan kenangan sehari-hari. Sekolah ini juga dikenal dengan para siswanya yang berprestasi. Banyak siswa Smansa yang telah mengharumkan nama sekolah dalam berbagai bidang, mulai dari Karya Ilmiah Remaja (KIR), olimpiade sains, hingga kejuaraan olahraga. Semangat juang dan kerja keras selalu terasa di lingkungan sekolah ini, membuat saya semakin bangga menjadi bagian dari Smansa.
Hari-hari saya di Smansa dipenuhi dengan tawa, tantangan, dan pengalaman berharga. Setiap pagi saya melangkah melewati halaman luas yang penuh sejarah, memasuki ruang kelas yang sarat kenangan, dan bertemu teman-teman yang telah menjadi keluarga kedua bagi saya. Smansa bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah yang akan selalu saya kenang sepanjang hidup.
Review Film "CARS"
Jumat, 24 Januari 2025
Mimpi Marco
Di sebuah kota kecil di pinggiran, hiduplah seorang siswa bernama Marco. Dia duduk di kelas 12 dan terkenal sebagai anak yang cerdas dan penuh semangat. Sejak kecil, Marco memiliki ketertarikan besar pada ilmu kimia. Baginya, laboratorium adalah tempat yang penuh keajaiban. Namun, ada satu hal yang menjadi penghalang besar dalam perjalanan Marco untuk mengejar cita-citanya: keinginan orang tuanya.
Ayah dan ibu Marco adalah dokter yang sukses. Mereka berharap Marco melanjutkan tradisi keluarga dengan menjadi dokter juga. “Kamu akan memiliki masa depan yang cerah, Marco. Dunia kedokteran itu mulia,” sering kali kata-kata itu diucapkan oleh ayahnya. Meskipun Marco menghormati keinginan mereka, hatinya berkata lain. Dia ingin menjadi ahli kimia dan menemukan inovasi yang dapat mengubah dunia.
Setiap malam setelah pulang sekolah dan les, Marco menghabiskan waktunya di kamar untuk membaca buku-buku kimia yang dia beli secara diam-diam. Kadang dia mencoba eksperimen kecil dengan peralatan sederhana. Teman-temannya tahu betapa dia mencintai kimia, tetapi Marco merasa sulit untuk jujur pada orang tuanya.
Suatu hari, sekolah Marco mengadakan lomba penelitian ilmiah. Marco melihat kesempatan ini sebagai cara untuk menunjukkan kepada orang tuanya bahwa kimia adalah dunia yang ingin dia geluti. Bersama temannya, Lina, dia membuat proyek penelitian tentang katalis ramah lingkungan yang dapat mempercepat reaksi kimia tanpa menghasilkan limbah berbahaya.
Perjuangan Marco untuk menyelesaikan proyek itu tidak mudah. Dia harus mencuri waktu di antara kesibukan sekolah dan les. Kadang dia harus berbohong kepada orang tuanya dengan alasan mengerjakan tugas kelompok. Namun, hasil kerja kerasnya tidak sia-sia. Proyeknya memenangkan juara pertama, dan Marco mendapat undangan untuk mempresentasikan penelitiannya di konferensi ilmiah nasional.
Pada hari presentasi, orang tua Marco datang untuk mendukungnya. Awalnya mereka ragu, tetapi saat melihat betapa Marco menjelaskan penelitiannya dengan penuh keyakinan dan semangat, hati mereka mulai luluh. “Marco, kami tidak pernah tahu kamu sehebat ini,” kata ibunya dengan mata berkaca-kaca.
Setelah acara itu, Marco memberanikan diri berbicara dari hati ke hati dengan orang tuanya. “Ayah, Ibu, aku ingin mengejar cita-citaku menjadi ahli kimia. Aku ingin membantu dunia dengan caraku sendiri, seperti yang kalian lakukan sebagai dokter.”
Ada keheningan sejenak, tetapi akhirnya ayahnya berkata, “Jika ini benar-benar yang membuatmu bahagia, kami akan mendukungmu, Nak.”
Marco merasa seperti beban besar telah terangkat dari pundaknya. Dengan dukungan penuh dari orang tuanya, Marco mendaftar ke Universitas Sumber Makmur, salah satu perguruan tinggi terbaik di negara itu untuk jurusan kimia. Dia bekerja keras untuk ujian masuk dan akhirnya diterima dengan beasiswa penuh.
Kini, Marco menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa kimia di Universitas Sumber Makmur. Dia aktif dalam berbagai penelitian dan bahkan menjadi asisten dosen. Beberapa tahun kemudian, Marco berhasil diterima di PT. Sumber Makmur sebagai ahli kimia muda yang inovatif.
Marco tahu, perjalanannya belum berakhir. Namun, dia telah membuktikan bahwa dengan kerja keras, tekad, dan keberanian untuk mengikuti kata hati, mimpi bisa menjadi kenyataan. Orang tuanya kini bangga melihat Marco sebagai ahli kimia yang berdedikasi, dan hubungan mereka semakin erat.
Akhirnya, Marco menyadari bahwa perjuangannya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membuktikan bahwa mengikuti passion adalah langkah terbaik menuju kebahagiaan